Gajah Mada

Sebagai seorang yang merupakan bagian sejarah nama gajah mada tentu memiliki posisi tersendiri, karena keberadaannya sebagai pelaku sejarah yang mempersatukan nusantara tentu bukan hal yang main main alias luar biasa. Akan tetapi akan berbeda bila kita menelusuri sejarah gajah mada dari asal dilahirkannya, pendidikannya, pola pikirnya yang lebih maju dari zamannya, dan meninggalnya. Semuanya abu-abu karena tidak ada catatan sejarah orang sehebat gajah mada tersebut.

Tentu itu menjadi tugas kita bagi generasi sekarang untuk bisa menemukan catatan sejarah yang hilang terasebut. Sehingga banyak makna dan pengetahuan yang bisa kita petik dari ketokohan gajahmada tersebut, yang pasti cara berpikir gajah mada adalah pasti cara berpikir bagian dari bangsa ini.

Yang selalu dilihat bila mengatakan gajahmada adalah kehebatannya atau mungkin identik dengan kesaktiannya. Tapi apakah benar gajahmada adalah orang paling sakti pada zamannya?, atau mungkin beliau memiliki ilmu silat yang rata-rata saja tapi memiliki pengetahuan yang di atas rata rata. Atau beliau mungkin ahli strategi di atas rata-rata orang pada masanya.

Lalu seperti apakah perawakan gajahmada, kalau melihat namanya bisa diasumsikan bahwa gajahmada orangnya tinggi besar seperti gajah. Tapi apakah demikian, belum tentu juga, bisa jadi gajahmada orangnya kurus tinggi karena banyak berpuasa sebagaimana layaknya orang orang dahulu kala.

Semua itu bisa mungkin saja karena kalau kita lihat sejarah kemampuannya mengalahkan Ra kembar bersaudara itu menunjukkan bahwa beliau memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Kalau melihat sejarah ketika menghadapi kebo iwa menunjukkan bahwa beliau juga masih dibawah ilmu kebo iwa dalam hal kanuragan. Tapi kemudian strategi yang digunakan untuk mengalahkan kebo iwa, itupun suatu keunggulan yang dimiliki seorang gajahmada.

Ketika mengatur pasukan dan membagi bagi pasukan ketika melawan daerah daerah yang ingin ditaklukkan,  ini menunjukkan bahwa beliau ahli strategi perang yang mumpuni.

Dan yang pasti dan luar biasa adalah sumpah Palapa yang diucapkannya. Itu merupakan suatu keyakinan hati yang kuat dan dijalani dalam hidupnya. Kedisiplinan yang luar biasa Sehingga bisa memastikan tujuan sumpahnya tercapai.  Lalu kalau kita analisa, apa yang melatar belakangi sumpah itu?, dalam arti apakah memang sudah menjadi suatu tantangan tantangan pada masa itu.

Atau memang suatu target yang memang sudah menjadi tujuan bernegara di masa itu untuk menyatukan daerah daerah nusantara. Sehingga karena belum ada yang bisa mencapai maka gajahmada melakukan sumpah itu.

Karena tidak bisa dipungkiri bahwa cara orang berpikir, bertindak akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya, atau pengetahuan yang dimilikinya. Dan itu bisa jadi berawal dari tantangan zaman, atau suatu cita cita gurunya sebagai wasiat, atau nasihat orang tua, ataupu. Juga bisa wangsit pada gajahmada sendiri.

Di hari hari ini kita disibukkan oleh tulisan terbaru tentang agama seorang gajah mada yang kemudian menjadi silang pendapat yang kurang konstruktif. Untuk apa kita mempermasalahkan apakah beliau beragama hindu ataukah islam.
Karena kalau penemuan terbaru itu benar bahwa gajahmada adalah islam dan majapahit adalah kerajaa islam tentu ini akan menjadi masalah baru mengenai peran WALISONGO yang masuk sebagai penyiar agama islam di pulau jawa. Artinya wolisongo bukan yang orang yang awal menyiarka islam di pulau jawa.


Karena bagaimanapun sumpah palapa yang diucapkannya tidak untuk kepentingannya sendiri karena untuk apa mempersatukan nusantara sedang dirinya sendiri tidak makan palapa. Apakah sebagai dharma bakti pada negara, pesan ini yang mungkin bisa kita maknai sejauh ini.

Ditulis oleh : siswadi kurniawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STEAM PKS

STASIUN NUT AND KERNEL Bag.2 , Ripple Mill, Claybath, Kernel Drier

Ripple Mill