Stasiun Press pada Pabrik Kelapa Sawit

Press merupakan alat yang digunakan untuk memeras berondolan yang sudah sehingga akan terpisah minyak, nut dengan fibre.

Press sendiri ada bermacam macam kapasitas di pasaran disesuaikan dengan kapasitas pabrik.  Yang umum ada mesin press yang berkapasitas 15 ton /jam,  dan 20 ton/ jam.

- Pabrik 45 ton/jam = 3 buah mesin press 15 ton/jam, plus 1 buah untuk spare.

- Pabrik 60 ton/ jam = 4 buah mesin press 15 ton/ jam,  plus 2 bh spare.  Dikarenakan biasanya dibuat 2 line dimana line no 1, ada 3 bh mesin press dan line no 2 ada 3 bh mesin press

Alur Proses 


Definisi :

a. Digester merupakan alat pengaduk berondolan yang berasal dari thresher sampai homogen.
b. Screw press merupakan alat pengepresan terhadap berondolan homogen yang berasal dari digester untuk mendapatkan rendemen yang maksimal dan nut pecah yang minimal

PERALATAN UTAMA.
1. Fruit Elevator

2. Top Cross Conveyor

3. Feed Digester Conveyor

4. Digester

5. Screw Press

Spesifikasi Digester

Berbentuk tabung silinder yang diisolasi pada bagian luar.

Tabung silinder terbuat dari bahan plate mild steel yang dilapisi liner dari bahan stainless steel 6 mm dan bottom plate terbuat dari mild steel plate 9 - 12 mm.
Dilengkapi dengan stiring arm sebanyak 5 set (pisau pencabik) dipasang melintang dan berselang seling, serta satu set expeller (pisau pelempar) arm yang dipasang pada bagian bawah shaft.

Pisau pencabik memiliki kemiringan tertentu sehingga pada saat pengoperasian memberikan efek naik dan turun dari fruitlet dan hal ini akan menyebabkan pencabikkan.

Pisau pelempar fungsinya menolak fruitlet keluar dari digester menuju chute ke press. 

Dinding digester dilengkapi dengan buffle siku / plate penahan untuk memberikan efek pencabikan yang lebih sempurna.

Bagian bawah shaft  bertumpu pada bearing atau bushing pada stuffing box.
Dilengkapi steam injection untuk mempertahankan suhu 90°C - 95°C.
Digerakan oleh Elmo 30 Hp dengan putaran 1450 rpm dan di reducer oleh gear box sehingga mencapai putaran 25 rpm.



Umumnya Model              
   Model                                    : US–3600.
   Volume                                  : 3600 Liter.  
   Design Working Pressure   : 3,5 Kg/cm2.
   Tested Pressure                    : 10 Kg/cm2.
   Revolution                            : 25 Rpm.
    Power Consumtion             : 40 Hp,4 pole.
    Electric Supply                    : 3 x 380 V,50 Hz.
   Thermometer                       : 0 – 120 ÂșC.
    Manometer                           : 0 – 6  Kg/cm2.
   Machine width                      : 1200 mm.
   Machine Height                    : 3200 mm.
   Netto Weight                         : 4200 kg.
   Gross Weight                        : 5200 kg.

Prosedur Operasional Digester:

Sebelum Operasi :
a. Lakukan pemeriksaan oil level gear box.
b. Periksa kondisi baut-baut pada coupling shaft digester.
c.  Lakukan pemeriksaan visual keadaan digester :
             1. Sisa-sisa brondolan
             2. Kondisi pisau-pisau pencabik
             3. Plat penahan (siku 6”)


Operasional :  
a. Lakukan pengisisan digester secara   berurutan dan tutup terlebih dahulu chute Pressan.
b. Pastikan volume masing-masing unit digester tetap penuh (minimal ¾ dari volumenya), kurang dari ¾ operasional press di stop.
c. Panaskan brondolan dalam digester 90-95°C
d. Bersihkan drainage pada bottom plate digester dengan steam.

e. Jalankan arm digester dan perhatikan suara-suara  tidak normal selama 20 menit, buka chute pressan.

f.  Pengeluaran minyak dari drainage bottom plate  harus lancar.
g. Pertahankan temperatur kerja digester 90-95°C.

Stop Operasi :
a. Pastikan tabung digester telah benar-benar kosong.
b. Tutup semua aliran steam ke digester.
c.  Switch off aliran listrik.
d. Lakukan pembersihan lingkungan kerja dari digester.
Faktor Penting yang Mempengaruhi Hasil Digestion

Volume digester selama proses digestion harus tetap penuh atau minimal 75 %, agar didapat hasil pelumatan yang sempurna dan efek tekanan baik.

Temperature kerja harus dipertahankan pada level 90-95 0 C dengan tujuan memudahkan pemisahan minyak dari fruit mash sehingga oil losses didalam fibre dapat diperkecil dan agar viscositas fruit mash lebih rendah sehingga proses pengepresan lebih effisien.  Jika dibawah suhu tersebut minyak menjadi kental sehingga sulit keluar melalui lobang saringan minyak ( strainer ) dan press cage.

Proses drainase harus berjalan secara kontinyu selama proses digestion.
Kondisi stiring arm dan expeller arm serta buffle harus dalam kondisi yang baik ( tidak aus ).
Untuk mendapatkan hasil digestion yang lebih sempurna juga harus memperhatikan kematangan buah dari sterilizer.

Guidelines budget untuk parts Digester:
  
a.  Penggantian Stirring arms  :  2.500  jam.
b. Penggantian Expeller arms  :  2.500  jam.  
c.  Liners,buffles & Bottom       :  5.000  jam.
d.  Shaft                                        : 10.000 jam.


Pressing

Fungsi dan tujuan pressing adalah mengekstraksi minyak (crude oil) dari brondolan yang telah dilumatkan dalam Digester semaksimal mungkin dan nut pecah seminimal mungkin pada press cake.
Standard :
Oil losses            =  8 % O/DM
Nut pecah          =  10 %

Type press yang pernah diketahui :

1. Type Hidraulic Press
a.  Hand Press
b. Semi Auto Press
c. Automatic Hydraulic Press
2. Type Screw Press
a.  Single worm screw( tidak digunakan lagi )
b. Double worm screw, merupakan type screw press   yang umum digunakan di pabrik kelapa sawit saat ini.

Kapasitas dari screw press model worm screw berkisar antara 10 - 15 ton tbs/jam tergantung dari jenis pressnya  (contoh : P9, P15) dan kecepatan putaran worm screw.
                
Keuntungan :
Kapasitas Press cukup tinggi (10 – 15 Ton/Jam)
Ekstraksi yang maksimal dan pemisahan yang lebih baik antara nut dan fiber

Kerugian     :
Presentase nut pecah tinggi
Sulid pemisahan pada crude oil akibat viskositas yang tinggi sehingga memerlukan peralatan centrifuge.

SCREW PRESS
Prinsip Kerja :
a. Fruit mash dipress diantara dua worm screw yang berputar berlawanan arah didalam press cage yang menghasilkan tekanan axial. Tekanan juga diperoleh oleh adanya tahanan/hambatan press cage dan adanya tekanan lawan dari adjusting cone pada ujung press cage.
b. Monitoring  kerja dilihat berdasarkan ampere elektromotor dan tekanan hidraulic cone.   



Prosedure Operasional

Sebelum Operasional :

1. Lakukan pemeriksaan oil level gearbox
2  Lakukan pemeriksaan kekencangan belting
3. Lakukan pemeriksaan baut dan rubber coupling gearbox
4. Check oil level hidraulik pump.
5. Lakukan pengetesan hidraulik pump.
6. Perhatikan ampere electro motor, suara dan getaran yang abnormal pada saat screw press bekerja dengan beban kosong.


Operasional :

1. Start Electro motor Press sebelum chute digester dibuka dan posisi adjusting cone tertutup (maju maksimal)
2. Perhatikan secara visual kondisi press cake, apakah berminyak atau broken nut tinggi.
3. Monitoring ampere Electro motor. (pada kondisi normal berkisar antara 30 - 40 ampere)
4. Pastikan tekanan hidraulik 50 - 80 bar.
Perhatikan kondisi water dilution (Standart 1 : 1 terhadap OER) dan temperature 90 - 95 0 C
5. Selama operasi, Operator harus menjaga kebersihan lingkungan Press.

Stop Operasional
1. Pastikan digester telah kosong
2. Pastikan press cake / ampas press telah kosong dalam press cage.
3. Tarik mundur hidraulik cone dengan cara menggerakan tuas hidraulik pump.
4. Stop electro motor press dan hidraulik.
5. Pastikan kerangan air panas telah ditutup.
6. Jika stop dalam waktu lama ( lebih dari 1 hari ) maka press cage harus dikosongkan dengan cara memasukan nut melalui chute digester.

Faktor-faktor penting yang mempengaruhi performance press

Routine Maintenance
1. Check Kondisi Oil Gearbox, jika viscositasnya rendah atau jika sudah terjadi penggumpalan segera dilakukan pergantian
2. Check kondisi baut dan rubber coupling.
Lakukan pemberian grease / pispot pada cone guide.
3. Check keausan / jam kerja dari screw press (budget 1000 jam kerja).
4. Check kondisi press cage, keausan lobang (budget  2000 jam) dan apakah ada yang pecah.
5. Lakukan penggantian adjusting cone jika sudah aus
6. Lakukan pembersihan rutin terhadap saringan udara dan saringan oli pada unit hidraulik pump.
7. Penggantian bushing di ujung lethening shaft jika aus
8. Jarak antara worm screw dan press cake berkisar 2 mm (kondisi baru), harus diganti apabila telah berjarak 12 mm.
9. General aligment dari worm screw dan worm whell drive (gear box).
10 Perawatan power pack (unit Hydrolik) sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

Ukuran Keberhasilan Operasional Digester dan Press :

1. Oil Loss pada Press Cake          <= 8,0 % O/DM

2. Nut pecah pada total nut di press cake   <= 10 %

3. Throughput pabrik tercapai       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STEAM PKS

STASIUN NUT AND KERNEL Bag.2 , Ripple Mill, Claybath, Kernel Drier

Ripple Mill