Budgeting POM, 1. Biaya Operasional, Sebuah Keharusan

Untuk menjalankan suatu pabrik umumnya dibutuhkan banyak material dan sumberdaya manusia. 

Material untuk  pabrik kelapa sawit contohnya bahan baku buah kelapa sawit, alat alat operasional seperti membeli pompa, Electromotor, fan, mesin press, Decanter, digester, ripple Mill, buku buku, alat tulis kantor pemakaian air, pemakaian listrik, izin izin dan banyak lagi. Itulah yang menjadi kebutuhan yang dibiayakan oleh perusahaan. Karena untuk mengadakan material material tersebut dibutuhkan uang untuk pembelian barangnya.

Biasanya barang barang tersebut dibagi menjadi dua saja, yaitu ada yang dibiayakan ke pembelian barang baru (asset) masuk ke capex. Dan ada yang dibiayakan ke cost perawatan mesin.

Untuk capex sendiri biasanya total pembelian contoh mesin press 600 jt. Maka untuk pengembaliannya dilakukan dengan depresiasi biaya. Contoh nilai manfaat press 10 tahun, maka setiap tahu ada depresiasi dari laba perusahaan untuk 600/10 = 60 JT pertahun diambil dari laba perusahaan. Sehingga bila sudah 10 tahun alat itu masih di pakai di tahun ke sepuluh dapat membeli mesin press yang baru.

Sedangkan untuk yang perbaikan alat dan lain lain masuk ke biaya yang biasanya untuk pabrik kelapa sawit nantinya di buat seluruh biaya menjadi Rp/ kg tbs. Ada juga yang Rp/ PP atau Palm Product. Agar mudah kita awali dulu dari kebutuhan kebutuhan yang rutin untuk cost ini.

Pertama cost Rp/Kg ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu fix cost dan variable cost.

Jadi Cost (Rp/kg) = fix cost (Rp/kg)+ Var cost(Rp/kg)

Fix Cost contoh : 

Disebut Fix cost karena biaya ini pabrik mengolah ataupun tidak olah tetap biaya ini dikeluarkan karena memang merupakan wajib. Gaji pokok karyawan, pabrik mengolah TBS maupun tidak tapi setiap bulan gaji pokok harus dibayarkan.

Gaji karyawan, kebutuhan alat kantor, izin izin, kebutuhan air, kebutuhan listrik, alat safety, overtime karyawan kantor dan bagian tertentu, 

Variable Cost :

Variable cost merupakan biaya yang dikeluarkan banyak sedikitnya tergantung dari banyaknya buah yang diolah.

Overtime karyawan proses ( karena tergantung banyaknya buah untuk olah nya), material maintenance perstasiun 

Seperti screen press, pisau digester di stasiun press. Mechanical seal pompa vacuum di St clarifikasi, bearing fan di stasiun kernel atau boiler. Ini menjadi pengeluaran rutin yang dibiayakan sesuai stasiun masing masing.

Budgeting 

Dengan sedikit memahami hal di atas kita masuk ke budgeting. Budgeting sendiri berfungsi paling tidak dua hal yaitu sebagai planning pembiayaan di tahun depan, yang kedua berfungsi sebagai fungsi kontrol biaya di tahun yang di budgetkan. Jadi minimal dengan adanya budgeting ini dari sisi pengusaha bisa digunakan untuk antisipasi pembiayaan dari bank dan dari sisi perusahaan dengan adanya budgeting ini mempermudah melihat tren maupun penyimpangan variance dari yang sudah dibudgetkan.

Yang pertama dilakukan adalah 

1. Membuat kalender kerja di tahun depan, hari hari besar nasional yang pasti diliburkan dan hari Minggu 

2. Prediksi buah yang akan diolah yaitu dari sumber mana saja inti, plasma, other. Jumlah berapa ton. Perbulan berapa ton.

3. Mill utility pabrik sesuai kapasitas pabrik, jadi bisa diasumsikan berapa buah terolah dalam satu bulan.

4. Material pembelian alat baru untuk ganti yang lama.

5. Material rutin dan material untuk perbaikan. Dan SDM atau MPP.

Dari kesemua itu nanti bisa ditotalkan dan dibagi buah yang diprediksikan diolah. Sehingga dari budgeting ini akan muncul nilai Rp/kg.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

STEAM PKS

STASIUN NUT AND KERNEL Bag.2 , Ripple Mill, Claybath, Kernel Drier

Ripple Mill