AI dan masa depan Pabrik Kelapa Sawit

AI menggantikan anda ?

Suatu hal yang sangat mengkhawatirkan bagi masa depan umat manusia di tengah ketimpangan pengetahuan yang terjadi, dan di tengah banyaknya pengangguran yang ada. Maka adanya Ai yang bisa menggantikan kecerdasan manusia tentu akan mengurangi kesempatan kita untuk mendapatkan pekerjaan di masa yang akan datang.  Adakah solusi yang tepat ?.

Beberapa hal yang sudah kita temua sekarang seperti foto orang yang sudah bisa bicara, sistem di excell yang sudah bisa diperintah untuk melakukan kerja tertentu. Tentu ini baru awal, mungkin awal yang baik untuk kemajuan teknologi, tapi bisa menjadi awal yang buruk bagi kehidupan umat manusia.

Contoh film Terminator orang melawan robot yang tidak bisa mati, sedangkan robotnya bisa berpikir seperti manusia juga. Kira kira kalau sudah ada negara yang mampu membangun angkatan bersenjata dari model robot ini, lalu perlukah tentara ataupun perlukan perekrutan tentara lagi dalam jumlah besar.

Selanjutnya bila ada suatu alat atau di buat sistem tanya jawab yang mewakili seorang guru di kelas, entah itu bentuk komputer atau sistem atau robot untuk setiap pelajaran yang menggantikan peran guru, lalu apakah diperlukan lagi tenaga pengajar untuk hal ini.

Kalau untuk memasak model masakan yang sama sudah bisa dikerjakan robot terus harga robot itu murah, dengan kecerdasan mengolah makanan yang diajarkan pemiliknya, apakah diperlukan lagi karyawan untuk membantu pekerjaan mengolah makanan?.

Begitu juga dalam bidang keagamaan kita buat semacam robot yang hafal Al-Qur'an dan di beri kemampuan hafalan hadits shahih dari Bukhari, Muslim, Tarmidzi, Ibnu Majah kalau dalam Islam. Lalubdi beri alqoritma teknis pengambilan hadits tentu ini bisa menggantikan peran para da'i fikih dalam dunia modern. Mungkin ini membantu tapi juga bisa berbahaya karena dampaknya tidak kita ketahui.  Karena yang namanya AI awalnya saja kita beri kecerdasan awal, untuk selanjutnya maka dia sendiri yang akan meningkatkan kecerdasannya sesuai alqoritma atau bahasa pemrograman yang diberikan.

Memang sepertinya berlebihan, tapi melihat kenyataan bahwa ada ketakutan sendiri dari para pengusaha yang memiliki perusahaan AI seperti Elon musk, Mark Zuckerberg, pemilik chapter dan lain lain tentu hal tersebut harus juga menjadi perhatian kita.

Karena di berbagai perusahaan seperti Pabrik Kelapa Sawit misalnya yang namanya memodernisasi peralatan itu suatu keharusan. Bila ada teknologi yang lebih mampu untuk meningkatkan produksi tentu semua pemilik modal akan membelinya dan mengganti model peralatan yang ada dengan yang baru yang di rasa lebih efektif dan effesien.

Sebagai contoh kita anggap Decanter untuk di pabrik sawit. Ada yang menawarkan heavy phase  <1%, solid <3% dari sample. Pada kenyataannya tidak ada yang contoh :

Produk A heavy phase  >1%, Solid < 3%. Produk B heavy Phase < 1%, Solid >3 %.

Kira kira mana yang kita pilih. Tentu yang to sample lebih kecil dari standard. Tapi kan datanya saling terbalik ?.  Tentu yang secara material balance bobotnya yang lebih banyak. Apakah heavy phasenya atau solidnya to FFB. Dan Kebanyakan pilihan jatuh ke yang B.

Lalu ada produk C yang bisa kedua duanya yaitu heavy phase <1%, dan Solid < 3 %. Tentu semua akan ke Produk yang C karena lebih menghasilkan dan tentu dengan losses yang rendah Rp/ kg akan semakin kecil.

Selanjutnya mundur ke Belakang kita anggap Decanter selesai dengan produk Barunya dan di buat sistem buka tutup yang otomatis dan sistem sensor sana sini yang bisa mendeteksi kerusakan bila dia bekerja dengan mengurangi kontrol manusianya. Maka kita lihat ke umpannya bahwa umpan Decanter berasal dari sludtank yang mendapatkan umpan dari underflow CST dengan parameter suhu di 90° C dan level underflow < 8 %. Mengapa tentu kalau lebih dari 8 persen berarti minyak semua yang di sludge, tentu kalau di Decanter terlalua berlebih dan tidak tertampung malah larinya ke solid banyak jadi jangan pula umpan ke Decanter tidak standard.  Karena kalau umpannya tidak standard maka hasilnya juga tidak standard.

Nah bagaimana dengan memastikan umpan < 8 persen. Biasanya diatur oil layer nya sehingga tidak terlalu tebal minyak lari ke sludge. Dan ini kalau kita pelajari juga bisa di otomatis di inject steamnya, settingan buka tutup Valve stirer CST dan underflow untuk pengutipan. Yang perlu di perhatikan adalah bagaimana mengukur level CST sehingga buka tutup Valve bisa sesuai. Tentu ini memerlukan analisa dan pengujian pengujian lebih lanjut untuk pengaturannya sehingga algoritmanya bisa sesuai.

Bila Decante4, CST, Press Kernel dipelajari secara mendalam menurut saya ada celah bagi otomatisasi AI berjalan sendiri di masa datang entah cepat atau lambat. Dan ini menjadi tantangan bagi kita dengan penduduk yang terbesar ke 5 di dunia. Yang penduduknya sangat membutuhkan pekerjaan. Apabila pekerjaannya sudah diganti mahluk yang namanya AI lalu kita bisa apa. Yang kemungkinan terpakai kemungkinan bagian preventif instrumen AI dan bagian Preventif saja. Dan mungkin compund bagian pembersihan. 😀😀😀.

Tapi kan ini cuma perkiraan saja. Karena kemajuan teknologi itu suatu keniscayaan. Dan kita harus siap menghadapinya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

STEAM PKS

STASIUN NUT AND KERNEL Bag.2 , Ripple Mill, Claybath, Kernel Drier

Ripple Mill