Biomass power plant dan POM

Sample biasanya digunakan bagian laboratorium untuk mengontrol losses baik itu losses minyak maupun kernel.  Secara gampangnya untuk mengetahui losses TBS maka kita harus mengetahui terlebih dahulu material balance TBS.  Setelah tahu material balance,  tinggal kita kalikan dengan losses sample.  Semakin kecil losses diharapkan rendemwn semakin meningkat,  rendemen sendiri dapat dihitung dengan : Material balance contohnya : Fibre.              : 12% Nut.                 : 12 % Kernel.            : 6  - 7 % Cangkang.      : 5 - 6 % dan seterusnya,  Tergantung dari umur dan dan jenis tbs itu sendiri seperti : Dura.      : kulit tipis,  cangkang tebal, inti kecil Tenera.  : kulit tebal, cangkang tipis,  inti besar Pesifera.: kulit tebal,  cangkang tipis,  unti kecil Bagaimana cara material balance dilakukan,  umumnya tbs ditimbang kemudian di ke dalam lorry lalu direbus. Hasil rebusan itu nanti bisa dihitung berat masing masing material terhadap TBS.  Menghitung losses : Dari laboratorium

Hal umum pada stasiun NUT & KERNEL bagian satu.  Stasiun Nut dan Kernel umumnya adalah pemisahan antara fibre, cangkang, dan kernel secara garis besarnya seperti itu.  Nah bagaimana pemisahan itu dilakukan?  Itu pertanyaannya.  Secara umum pemisahan dilakukan dengan beberapa secara disesuaikan dengan alatnya.  Ada yang menggunakan dengan dengan memecahkan,  perbedaan gravitasi,  dan perbedaan berat jenis. Alat yang umum pada st kernel : 1. Conveyor CBC, conveyor Under ripple mill, 2. Fibre Cyclone,  Destoner, LTDS, vibrating grade 3. Polishing Drum, ripple mill, claybath , vibrating claybath, ada yang menggunakan hydrocyclone.  Fibre Cyclone,  Fibre Cyclone berfungsi untuk menghisap fibre semaksimal mungkin sehingga nut akan masuk ke polishing drum dan fibre dihisap oleh fibre cyclone,  dan fibre jatuhan dari fibre cyclone umumnya 100 % akan diumpankan sebagai bahan bakar ke boiler. Proses pemisahan ini menggunakan fan isap dengan mamaksimalkan kevacuman pada cyclone. Di ujung cycl

Press merupakan alat yang digunakan untuk memeras berondolan yang sudah sehingga akan terpisah minyak, nut dengan fibre. Press sendiri ada bermacam macam kapasitas di pasaran disesuaikan dengan kapasitas pabrik.  Yang umum ada mesin press yang berkapasitas 15 ton /jam,  dan 20 ton/ jam. - Pabrik 45 ton/jam = 3 buah mesin press 15 ton/jam, plus 1 buah untuk spare. - Pabrik 60 ton/ jam = 4 buah mesin press 15 ton/ jam,  plus 2 bh spare.  Dikarenakan biasanya dibuat 2 line dimana line no 1, ada 3 bh mesin press dan line no 2 ada 3 bh mesin press Alur Proses  Definisi : a. Digester merupakan alat pengaduk berondolan yang berasal dari thresher sampai homogen. b. Screw press merupakan alat pengepresan terhadap berondolan homogen yang berasal dari digester untuk mendapatkan rendemen yang maksimal dan nut pecah yang minimal PERALATAN UTAMA. 1. Fruit Elevator 2. Top Cross Conveyor 3. Feed Digester Conveyor 4. Digester 5. Screw Press Spesifikasi Digester Berbentuk tabung silinder yang di

A.  Conveyor Conveyor asal kata convey yaitu menghantarkan jadi conveyor bisa disebut menghantarkan material dari bagian pangkal conveyor ke ujung conveyor. Material apa itu?  Contoh Di st threser yaitu di underthreser,  bottom cross conveyor,  top cross conveyor dan banyak lagi di stasiun yang lainnya. Conveyor sendiri secara umum ada 3 model yaitu : 1. Screw Conveyor 2. Belt conveyor 3. Scrapper Conveyor Nah yang kita bahas di sini screw conveyor saja. Ukuran conveyor berbeda beda tiap stasiun ada yang 600, 800, dan 1000. Jadi kalau dengan conveyor 600 dan yang lain itu artinya ukuran daun conveyornya 600 mm = 60 cm lebarnya. Gbr Kalau di pabrik sawit hanya 2 tipe model daun conveyor yaitu yang tipe penuh seperti di  under threser, dan tipe separo ( daunnyatidak full)  seperti di cbc.  Dan yang tipe tidak full ini adanya cuma di cbc  (st kernel). Istilah istilah pada conveyor yaitu : 1. Daun conveyor : bagian yang berbentuk daun yang mendorong material. Bahan biasanya menggunak

Threser Stasiun pemipil buah biasanya disebut dengan st thresing. Karena ada alat Threser di tempat tersebut. Threser sendiri berbentuk silinder memanjang dengan kisi kisi dibagian kelilingnya. kisi kisi tersebut biasanya dari pelat strip atau flat bar memanjang. Bagian dalam threser ada segitiga penyangga lingkaran biasa disebut spider arm yang bertumpu di as threser. Pada kisi kisi threser ada pelat pelempar biasanya terbuat dari siku atau angle bar yang berukuran besar. Biasanya ada berapa tingkat atau fasa. umumnya pelat pelempar ada 3 fasa, dimana masing masing fasa ada 3 pelat pelempar.  Gambar design threser Fungsi threser pastinya untuk memisahkan brondolan dari buah sawit / tbs yang sudah direbus di stasiun sterilizer. umumnya 60 % buah akan terpipil dan sisanya akan terbuang menjadi usb max 3%. biasanya kontrol pabrik di 1%.  Threser sendiri bergerak dengan berputar utk memipil buah dengan jumlah bantingan sebanyak 5 bantingan didalam threser. dan posisi bantingan di

Mungkin sebagian orang pernah dengar tapi belum pernah menggunakannya. Lotto sendiri merupakan singkatan dari Lock Out ( Mengunci) dan Tag out ( memberi label). lotto sendiri sudah disyaratkan oleh puil 2000, NFPA 70E biasanya dalam bahasan electrical safety in workplace. yang secara khusus agar tidak terjadi kecelakaan kerja saat bekerja. Lotto sendiri ada beberapa macam ada untuk electrical yaitu mengunci mcb atau mccb dan mekanikal seperti mengunci valve valve steam dan air panas.  gbr  Untuk bahaya listrik menurut Puil yaitu kejut (kesetrum), percikan api dan ledakan yaitu shock, arc flash dan blast. untuk kejut sendiri bisa dilakukan dengan mengunci mccb nya di posisi off dan mengukur tegangan apa masih ada atau sudah nol. Apabila tegangan sudah nol maka lotto mccb / kunci dan tempatkan label nama siapa yang mengunci.. agar bisa dipastikan siapa yang sedang bekerja. apabila ada dua pekerjaan dalam satu alat contoh perbaikan conveyor CBC oleh mekanik dan pengecekan gearbox CBC ol