Siapakah Calon Juara piala Dunia di Qatar 2022

Piala dunia 2022 sudah mulai. Jadi sudah mulai siap siap untuk persiapan begadang malam hari nonton bola di TV sambil ngopi, makan gorengan. Apalagi kalau nonton bersama pasti nambah meriah dan mantap.

Tapi memang ada yang kurang, karena salah satu jagoanku ada yang tidak main yaitu timnas Italy. Beberapa timnas yang selalu jadi unggulan juara adalah 

Argentina, Jerman, Italy, ketiga negara itu selalu ku pegang kalau untu kandidat juara.

 

Mungkin banyak juga yang lain seperti Brazil, Perancis, Inggris. Tapi itu selera masing masing. Karena memang punya alasan sendiri sendiri untuk pegang kandidat juara. Sejak tahun 1994 mulai nonton Piala dunia dan mulai tahu, oh ini ya Piala dunia, dan kebetulan waktu itu timnas argentina masih diperkuat pemain legendaris Argentina yaitu Maradona. Jadi sempat melihat juga kehebatan pemain ini walau sudah agak tua.

Waktu itu tahun 1994 juaranya kalau tidak salah Brazil yang diperkuat pemain Romario dan Bebeto yang finalnya menghadapi Italy yang diperkuat Roberto Bagio. Pertandingan sangat seru SD perpanjangan waktu dan adu pinalty. Dan kebetulan yang membuat heboh adalah penendang terakhir Italy adalah Roberto Bagio, yang kebetulan tendangannya meleset jauh di atas tiang gawang. Ya mungkin itu menjadi penyesalan tersendiri bagi Roberto Bagio yang menjadi Bintang sepakbola Italy dan membawa ke final tapi di final tendangan pinalty nya gagal.

Beberapa pemain yang bersinar berkat piala dunia dari 1994 SD 2022 seperti.

Maradona, Jurgen Klinsmann, Lothar Matthaeus, Romario, Bebeto, hirsto staikov, Davor Suker, Ronaldinho, Becham, Alan Shearer, Ronaldo, Zinedine Zidane, Neymar, Lionel Messi dan banyak lagi. Tapi paling tidak itulah nama nama pemainnya dan kalau disebut nama itu orang mulai teringat ingat gaya mainnya, dan asal negaranya.

Tapi memang kalau dulu kita banyak melihat pemain dengan Talenta Tunggal, dalam arti ada yang di atas rata rata kemampuannya. Tapi kalau sekarang sangat sulit karena kemampuan pemain sudah hampir merata dalam satu team. Jadi tidak ada team yang sangat tergantung dengan satu pemain. Juga model permainan sekarang lebih mengutamakan teamwork sehingga kekurangan team dapat cepat tertutupi, dan juga antara pemain inti dan pengganti tidak terlalu jauh kemampuannya.

Bersambung ....