Autologger (Alat Ukur MTP) Untuk Pabrik Kelapa Sawit

Bagaimana kita mengetahui Mill troughput suatu pabrik? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa data yang ditampilkan merupakan data yang real ?. 

Sering terjadi di perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) yang menjadi ukuran keberhasilan atau kemampuan olah pabrik tersebut biasa di sebut Mill troughput (MTP). Ada istilah kapasitas terpasang yaitu desain awal pabrik tersebut di desain untuk olah perjamnya. Dan ada kapasitas real nya atau MTP yang merupakan kapasitas olah perjamnya saat PKS sudah mengolah buah.

Contoh :

Kapasitas pabrik : 60 ton/jam.

MTP pabrik : 50 ton/jam.

Dari contoh ini kita bisa lihat bahwa pabrik didesain untuk dapat mengolah 60 ton perjam setiap harinya. Tapi pada kenyataannya pabrik hanya olah 50 ton/jam. Ini berarti perjamnya sudah ada 10 ton tandan buah segar ( TBS) yang tidak terolah.

Hubungan Kapasitas Pabrik, MTP dengan waktu olah dan Overtime.

Desain Pabrik 60 ton / jam ini berarti bila pabrik olah maksimal 20 jam kita buat, dan 4 jam untuk Preventif maka dalam satu hari pabrik dapat mengolah 60 ton/jam x 20 jam. Jadi perhari pabrik olah 1200 ton. (Ini asumsi pabrik olah normal).

Kenyataannya MTP pabrik cuma 50 ton/jam. Jadi selama 20 jam olah, TBS yang terolah hanya 50 ton/jam x 20 : 1000 ton TBS. Dengan ini berarti ada sisa 200 ton TBS dalam satu hari tersebut. Untuk menutupi kekurangan TBS olah tersebut maka diperpanjan jam olah pabrik menjadi 23 jam. Jadi yang terolah adalah 50 ton/jam x 23jam : 1180 ton TBS. Jadi tinggal hitung saja jumlah karyawan yang ada saat olah kita kalikan jam olah tambahan tersebut. Contoh karyawan 30 rang per shift maka 30 orang x 3 jam waktu tambahan. Itulah tambahan overtimenya (+- 90 jam  overtime) itu masih belum kita kalikan TUL nya atau pengali upah lembur perjam sesuai peraturan pemerintah.

Dari data ini sering terjadi di perusahaan untuk menampilkan bahwa desain pabrik 60 ton sedangkan MTP cuma 50 ton, maka yang umum terjadi adalah melakukan pergeseran data start stop jam olah pabrik. Jadi untuk menampilkan bahwa kapasitas pabrik 60 ton/jam maka MTP yang tadinya cuma 50 ton perjam ditampilkan menjadi 60 ton perjam. Dengan menggeser jam olahnya di data logsheet, dengan buah terolah 1200, alias sisa buah (restan) 200 ton di loading tidak ada.

Sebenarnya hal ini secara datapun bisa direcek oleh team independent umumnya dengan melihat data lembur karyawan pada hari tersebut. Tapi ini juga sulit karena pergeseran jam start stop ya tersebut. Sehingga ada bagusnya juga ada alat yang mendeteksi start stop pabrik yang dapat diakses langsung oleh team independent datanya. Dan memang di beberapa perusahaan sudah menggunakan alat ini.

Bagaimana alat autologger tersebut bekerja, jadi saat pabrik start olah apakah itu mesin press dan CBC yang dijadikan patokan start stop pabrik itu jalan maka di alat tersebut akan menampilkan bahwa alat tersebut sedang berjalan dan datanya terecord dan dapat diambil dan diprint. Datanya perdetik bisa dilihat lewat hp maupun komputer. Tentu dengan adanya alat seperti ini bisa mengurangi penyimpangan jam olah karena sudah terecord.

Dengan alat model seperti ini jadi tidak susah susah lagi bagi karyawan maupun team independent untuk menghitung MTP pabrik karena datanya terecord semua. Tapi bagaimana dengan restan pabrik, kalau jamnya sudah dikunci kan restannya masih bisa naik turun asumsinya alias tidak dapat dipastikan jumlah totalnya. Ya kalau untuk ini bisa kita nolkan untuk waktu waktu tertentu. Sehingga dengan melihat sampel 1 sampai 3 hari dapat dijadikan sebagai sampel untuk data keseluruhan.

Sebenarnya untuk sistem seperti ini bukan hal baru untuk di sistem pembangkit listrik yang menggunakan SCADA dimana dana setiap alat yang berjalan itu kan ada tampilan atau status jalannya dan terlihat di dalam satu panel room. Data data ini juga bisa di akses dari luar dengan melalui jaringan asal mengetahui address atau password peralatan tersebut.

Hanya saja bedanya untuk autologger ini hanya menampilkan status saja kondisi bahwa alat tersebut sedang bekerja (on) atau posisi sedang mati (off).