Managemen Air Pabrik Kelapa Sawit
Standard air PKS biasanya 1,5m3 per ton TBS
Air merupakan salah satu material yang digunakan dalam proses operasional pabrik kelapa sawit. Digunakan untuk operasional Boiler, kebutuhan pembersihan pabrik, dan kebutuhan air perumahan plus ditambah air untuk hydrant. Umumnya dibagi dua yaitu treatment dan non treatment yaitu :
1. Treatment. : ke boiler, Perumahan
2. Non Treatment : pembersihan pabrik, hydrant.
Untuk air ke boiler di treatmen lagi untuk mengurangi potensi terjadinya bermacam macam masalah yang mungkin timbul seperti :
Scale, corrosion, dan carry over. Kalau mau kita jabarkan yaitu :
Scale : kerak, terjadi penebalan pada pipa boiler oleh karena kandungan air yang tidak sesuai sebagai air umpan boiler, biasanya ada kandungan Mg, dan Ca.
Corrosi : Penipisan oleh karena kandungan air yang tidak sesuai sebagai air umpan boiler. Biasanya kebanyakan O2, atau CO2.
Carry Over : yaitu adanya oleh air yang terikut sampai ke turbin yaitu gelembung gelembung yang terjadi karena level air yang terlalu tinggi ini mengakibatkan pitting pada pipa boiler maupun pada sudu sudu turbin.
Dampak yang diakibatkan ketiganya tentunya berbeda beda untuk scale atau kerak tentu hal ini dapat menyebabkan penurunan heat transfer pipa boiler sehingga menyebabkan proses pemanasan air di pipa terhambat. Dampaknya tentu effesiensi boiler menurun dikarenakan produksi steam terhambat.
Hal ini mungkin kebalikan dengan corrosion atau korosif atau berkarat lah kalau kita lihat di dalam pipa boiler. Artinya terjadi pengikisan pipa boiler. Tentu kalau semakin menipis makan heat transfer semakin cepat dan proses pemanasan air dan produksi steam semakin cepat. Akan tetapi hal ini tidak baik karena potensi pipa meledak atau putus saat proses pengolahan TBS tentu akan terhambat. Dan perbaikannya pun akan memakan waktu lama.
Untuk rumus kebutuhan air biasanya simplenya adalah :
Hitung kebutuhan steam PKS plus blowdown.
Misal pabrik 60 ton perjam. Kebutuhan steam 0,66 perjam plus blowdown 5 % steam. Artinya :
(0,66 x 60 )+(5% x0,66x60) = 33 + 1,65 =34,65 ton steam/jam.
Kebutuhan air = steam / (1-(1/cycle))
Yaitu Air = 34,65 / (1- 0,1) = 34,65/0,9 = 38,5
Jadi kalau kita hitung 38,5 ton air perjam untuk kebutuhan proses. Jadi 38,5 / 60 secara prosentase yaitu 64 %. Kebutuhan air untuk mengolah TBS. Atau 0,64 M3 air per ton TBS. Lalu standard di 1,5 M3 per ton TBS. Sebagaimana dijelaskan diatas ada kebutuhan untuk pembersihan dan untuk ke perumahan sehingga kalau kita hitung kebutuhan tersebut adalah
1,5 - 0,64 = 0,86 M3 /ton tbs
Lalu bagaimana kita menghitung kebutuhan pemakaian ke perumahan. Mungkin kita bisa menggunakan dua pendekatan yaitu dengan menghitung jumlah karyawan dan keluarga atau rumah perusahaan yang ditempati karyawan, menghitung kebutuhan berapa M3 setiap rumah dalam satu hari. Atau dengan cara yang kedua yaitu mengikuti standard kebutuhan air perorang yang dikeluarkan oleh badan lingkungan.
Jadi kebutuhan air bisa dihitung = treated+untreated.
Air = (proses+domestik)+(hidrant+pembersihan pabrik)
Air = (0,64+domestik)+(hidrant+pembersihan pabrik)
Coba kita hitung lagi untuk yang domestik. Jumlah karyawan satu pabrik 60 ton adalah
Proses = 30 shift 1 + 30 shift 2
Mtc = 15 orang
Staff = 12 orang
Lab = 7 orang
Kantor = 7 orang
Security = 7 orang
Total 108 orang. Kita asumsikan 80% sudah berkeluarga jadi 0,8 x 108 = 87 orang.
Jadi kita anggap 108 karyawan + 87 keluarga.
Nah jadi 108+87 = 195 orang.
Kita lihat standar perorang butuh berapa M3 air dalam satu hari kita x dengan 195. Kalau kita lihat dari beberapa literatur menggunakan 60 Ltr/org/HR jadi :
Jadi 195 x 60 = 11.700 Ltr
Jadi kita bisa asumsikan 11700 Ltr = 11 ton. Jadi 11/60 = 0,18 ton
Jadi 0,86 - 0,18 = 0,68 ton/jam jadi utk pembersihan dan hydrant.
Utk perhitungan ini hanya pendekatan. Mungkin ada referensi yang bisa kita ambil untuk mendekati pemakaian air di Mill bisa kita hitung kan lagi.
Komentar
Posting Komentar