Mudik Palembang - Lampung
Perjalanan pulang kampung merupakan hal yang sangat di tunggu-tunggu oleh siapapun yang tinggal jauh dari kampung halamannya. Paling tidak bekerja jauh dari rumah kelahirannya atau biasa di sebut "merantau". Momen ini biasanya dilakukan di waktu waktu hari raya seperti idul fitri atau lebaran dan juga tahun baru biasanya ramai terjadi mudik.
Kalau saya rasakan dari tahun ke tahun kapan pulang kampung saya melihat banyak sekali perubahan yaitu pembangunan yang sangat drastis baik di palembang dan di lampung. Fakta tentang itu mungkin bisa kita lihat banyaknya bangunan bangunan tinggi baru di kanan kiri jalan " jalur lintas timur " ya.
Jalan aspal sedikit sedikit sudah mulai diperbaiki, bahkan arahnya sekarang mulai jalan dengan model semen atau cor mungkin ya. Jadi ada peralihan jalan raya dari aspal ke semen atau cor. Dan bagusnya lagi sisi kanan kiri jalan tidak lupa diberi rambu rambu jalan, dan parit jalan.
Sayangnya untuk jalur palembang lampung jarang ada mobil bus yang lewat. Paling cepat tiga jam sekali mobil bus lewat, dan kadang itupun tidak bisa sewaktu waktu atau sembarang tempat mobil bus bisa di stop. Makanya kadang kalau punya motor ya mudik dengan motoran ke kampung. Heee.... Kalau mau enak biasanya pakai travel pulangnya walaupun sedikit agak mahal.
Kalau dilihat lihat rumah rumah lampung dan rumah palembang zaman dahulu masoh ada dan tersisa sedikit masih tersisa. Paling tidak di perbatasan lampung palembang masih banyak rumah panggung palembang dengan banyak jendela berbeda dengan rumah adat lampung yang tidak menggunakan banyak jendela. Tapi terus terang kalau rumah di perbatasan lampung palembang tersebut kalau saya lihat jauh dari fasilitas kesehatan dan pendidikan. Bahkan jalanan yang khusus diperbatasan pun sama sama rusak.
Mungkin karena sama sama diujung provinsi jadi sama sama tidak menjadi perhatian, karena jumlah rumahnya pun sedikit cuma di pinggir jalan itupun dengan jarak yang cukup jauh. Tapi berani juga tinggal jauh jauhan seperti ini.
Mudah mudahan daerah di ujung perbatasan ini bisa mendapat perhatian dan juga menyusul kemajuannya dengan daerah daerah lain.
Tapi sebenarnya juga tidak yakin karena 2018 ini jalur transumatra akan segera direamikan. Artinya ada kemungkinan daerah yang dulunya hidup menjadi mati karena berkurangnya transportasi yang melewati daerah teraebut. Dan juga ada kemungkinan sebaliknya yaitu daerah yang dulunya sepi menjadi daerah yang maju.
Salam corat coret saja....
Kalau saya rasakan dari tahun ke tahun kapan pulang kampung saya melihat banyak sekali perubahan yaitu pembangunan yang sangat drastis baik di palembang dan di lampung. Fakta tentang itu mungkin bisa kita lihat banyaknya bangunan bangunan tinggi baru di kanan kiri jalan " jalur lintas timur " ya.
Jalan aspal sedikit sedikit sudah mulai diperbaiki, bahkan arahnya sekarang mulai jalan dengan model semen atau cor mungkin ya. Jadi ada peralihan jalan raya dari aspal ke semen atau cor. Dan bagusnya lagi sisi kanan kiri jalan tidak lupa diberi rambu rambu jalan, dan parit jalan.
Sayangnya untuk jalur palembang lampung jarang ada mobil bus yang lewat. Paling cepat tiga jam sekali mobil bus lewat, dan kadang itupun tidak bisa sewaktu waktu atau sembarang tempat mobil bus bisa di stop. Makanya kadang kalau punya motor ya mudik dengan motoran ke kampung. Heee.... Kalau mau enak biasanya pakai travel pulangnya walaupun sedikit agak mahal.
Kalau dilihat lihat rumah rumah lampung dan rumah palembang zaman dahulu masoh ada dan tersisa sedikit masih tersisa. Paling tidak di perbatasan lampung palembang masih banyak rumah panggung palembang dengan banyak jendela berbeda dengan rumah adat lampung yang tidak menggunakan banyak jendela. Tapi terus terang kalau rumah di perbatasan lampung palembang tersebut kalau saya lihat jauh dari fasilitas kesehatan dan pendidikan. Bahkan jalanan yang khusus diperbatasan pun sama sama rusak.
Mungkin karena sama sama diujung provinsi jadi sama sama tidak menjadi perhatian, karena jumlah rumahnya pun sedikit cuma di pinggir jalan itupun dengan jarak yang cukup jauh. Tapi berani juga tinggal jauh jauhan seperti ini.
Mudah mudahan daerah di ujung perbatasan ini bisa mendapat perhatian dan juga menyusul kemajuannya dengan daerah daerah lain.
Tapi sebenarnya juga tidak yakin karena 2018 ini jalur transumatra akan segera direamikan. Artinya ada kemungkinan daerah yang dulunya hidup menjadi mati karena berkurangnya transportasi yang melewati daerah teraebut. Dan juga ada kemungkinan sebaliknya yaitu daerah yang dulunya sepi menjadi daerah yang maju.
Salam corat coret saja....
Komentar
Posting Komentar