Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

BPV

Suatu pertanyaan mengapa banyak pabrik kelapa sawit selalu menggunakan make up valve? Tentu karena steam yang dihasilkan turbin tidak mencukupi untuk kebutuhan proses di pabrik. Sebagai contoh : Pabrik kebutuhan saya 1050kw, ssc 24 kg/kw. Sedangkan kebutuhan untuk proses pabrik 60 ton adalah, 0.55 x 60 = 33 ton steam. Sedangkan kebutuhan steam 1050x24= 25.2 ton.  Jadi dibutuhkan make up valve untuk melewatkan 7.8 ton steam. Ada juga model pabrik yang pas.  Contoh kebutuhan steam yaitu 33 ton.  Dan kebutuhan saya di pabrik itu yaitu 1350 kw.  Maka konsumsi steam dan kebutuhan untuk pks tidak perlu make up valve. Ada pula yang kadang pabrik steamnya buang terus karena kebutuhan daya besar,  contoh 1500 kw.  Maka  steam yang dihasilkan turbin bisa mencapai 36 ton.  Kalau untuk pabrik 60 ton masih sisa 3 ton. Jadi steam cenderung buang terus. Untuk make up valve sendiri komponennya terdiri dari controller 1 bh.  Pressure switch 2 bh yaitu untuk otomatis make up hidup.  Biasanya dise

Utilisasi Pabrik Sawit

Suatu hari ada yang bertanya pabrik anda berapa ton kapasitas olahnya?,  terus utilisasinya berapa tahun ini. Waduh kalau ditanya kapasitas si sering denger tapi kalau utilisasi jarang denger.  Akhirnya terpaksa buka catatan. Oh gitu rupanya. Kalau pabrik 60 ton,  terus olah bulan ini olah 15000. Jadi berapa utilisasinya?.  15000/(jam olah pabrik x kap.  Pabrik) Jadi 15000/(20 jam x 25 hari x 60 ton)  = 0,5 Jadi utilisasi pabrik cuma 50 persen. Artinya buah yang masuk dan terolah oleh pabrik hanya baru 50 persen untuk mencapai 100 persen.   Harusnya pabrik menolah 30000 ton. Hubungan utilisasi dengan jam kerja yaitu biasanya angka utilisasi digunakan untuk melihat overtime, contoh : Nilai utilisasi 0.5 berarti jam kerja yaitu 0.5 x 20 jam = 10 jam kerja tiap hari. Apabila jam kerja pershift yaitu 7 jam maka 2 shift 14 jam dinas.  Sehingga 14 jam dikurang 10jam yaitu 4 jam masih sisa untuk pembersihan. Heheheee.... Corat coret hari ini